Pemalang – Akibat curah hujan yang tinggi beberapa waktu terakhir, sejumlah wilayah di Kabupaten Pemalang mengalami bencana alam, termasuk kerusakan jalan yang parah di Desa Wisnu. Jalan penghubung Desa Wisnu dengan Desa Majakerta mengalami keretakan dan patahan serius akibat pergerakan tanah dan longsor yang terjadi pada Senin malam (20/1/2025).
Bupati Pemalang, Mansur Hidayat, bersama dengan Dandim 0711/Pemalang, Kapolres, dan Kajari, langsung terjun ke lokasi untuk meninjau kerusakan dan melakukan pengecekan pada Selasa (21/1/2025). Dalam kesempatan tersebut, Bupati Mansur memastikan bahwa langkah-langkah perbaikan segera dilakukan guna mengembalikan kondisi jalan yang rusak.
“Nanti kita evaluasi dengan konstruksi yang berbeda dengan tiang pancang dan plat beton,” ungkap Bupati Mansur. “Kita akan membeton, karena kalau diaspal pasti akan pecah.”
Penyebab Kerusakan Jalan
Kepala Pelaksana BPBD Pemalang, Andri Adi, mengungkapkan bahwa kerusakan jalan di Desa Wisnu disebabkan oleh pergerakan tanah yang dipicu hujan deras yang terus-menerus mengguyur wilayah tersebut. Pergerakan tanah ini menyebabkan jalan yang berada di atasnya retak, patah, bahkan longsor.
“Akibat hujan yang lebat mengakibatkan pergeseran tanah, sehingga jalan yang ada di atasnya juga rusak, membuat jalur mobil lumpuh,” kata Andri.
Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 21:30 WIB, ketika hujan deras membuat jalan tergerus, mengakibatkan retakan dan patahan besar, disertai longsoran tanah yang menutup jalur utama.
Jalur Alternatif dan Perbaikan Infrastruktur
Sebagai langkah darurat, BPBD Pemalang telah menyediakan jalur alternatif bagi warga yang ingin bepergian ke Watukumpul, yaitu melalui jalur Randudongkal-Belik-Watukumpul. Andri Adi juga memastikan bahwa jalur darurat akan dibangun untuk pengguna sepeda motor dan anak sekolah yang biasa menggunakan sepeda, agar tetap dapat melanjutkan aktivitas mereka.
“Nanti akan kita buat jalur darurat untuk kebutuhan ekonomi kecil, yang menggunakan sepeda motor dan anak-anak sekolah yang memakai sepeda,” lanjut Andri.
Namun, untuk jalur mobil, pemerintah daerah akan menunggu stabilisasi kondisi tanah sebelum memulai perbaikan. Tiang pancang atau plat beton akan dipertimbangkan sebagai solusi jangka panjang. Pemerintah akan menggunakan anggaran kedaruratan melalui Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk mempercepat proses perbaikan jalan tersebut.
Harapan untuk Keselamatan dan Keteraturan
Pemkab Pemalang menekankan pentingnya keselamatan warga dalam situasi ini, dan berjanji untuk segera menangani kerusakan jalan agar akses transportasi kembali lancar. Pemerintah daerah juga berharap agar seluruh masyarakat tetap bersabar selama proses pemulihan berlangsung, sembari memastikan keselamatan diri dan orang lain selama berada di area yang terdampak bencana.