Pemalang, CMI News – Lapangan sepak bola Petarukan, yang dulunya menjadi tempat rekreasi dan olahraga bagi masyarakat, kini berubah fungsi sementara menjadi lokasi pembuangan sampah darurat. Kebijakan ini diambil sebagai langkah untuk mengatasi penumpukan sampah yang terjadi di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Pasar Petarukan.
Menurut Kepala Desa Petarukan, Roro Budi Setyawan, kondisi TPS di pasar telah mengalami overload sehingga mengganggu kenyamanan dan kebersihan lingkungan sekitar. “Kami telah bermusyawarah dengan warga untuk mendapatkan izin melakukan penanganan sampah darurat di lapangan sepak bola,” ujarnya kepada CMI News Jumat (24/1/2025)
Penanganan sampah darurat ini dilakukan hanya dalam dua hari dengan menggunakan metode sanitary landfill. Lubang pembuangan dibuat dengan dimensi yang cukup besar, yaitu kedalaman 4 meter, lebar 10 meter, dan panjang 10 meter. Langkah ini diharapkan dapat mengatasi sementara permasalahan sampah yang memengaruhi kualitas hidup masyarakat.
Namun, kebijakan ini memicu pro dan kontra di kalangan warga. Sebagian masyarakat menyetujui langkah tersebut karena lapangan sepak bola saat ini tidak digunakan, sementara yang lain khawatir akan dampak jangka panjangnya terhadap fungsi lapangan sebagai fasilitas umum. Lapangan ini sebelumnya sering digunakan untuk berbagai kegiatan, seperti olahraga, rekreasi, sholat Idul Fitri, perkemahan, upacara hari besar, hingga pertunjukan musik.