Pemalang, CMI News – Kegiatan nonton bareng (nobar) film “Buku Harianku” di bioskop yang diselenggarakan oleh sejumlah Sekolah Dasar Negeri di Kabupaten Pemalang menuai kontroversi. Meski bertujuan untuk mendukung program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) sesuai Peraturan Presiden (Perpres) No. 87 Tahun 2017, para wali murid mengeluhkan biaya tiket sebesar Rp 30.000,- per siswa yang dinilai memberatkan.
Beberapa sekolah di Kecamatan Pemalang dan Kecamatan Taman melibatkan siswa dalam kegiatan ini. Namun, wali murid mempertanyakan relevansi kegiatan tersebut dengan pembelajaran karakter, terutama karena adanya iuran biaya yang wajib dibayarkan. Salah satu orang tua siswa yang enggan disebutkan namanya menyampaikan, “Kata anak saya yang ikut nonton di bioskop harus bayar Rp 30 ribu. Kalau tidak ikut, kasihan anak saya. Akhirnya ya terpaksa ikut.” Pada Selasa, (14/1/2025).
Kegiatan ini menimbulkan keprihatinan karena dianggap tidak mempertimbangkan kondisi ekonomi sejumlah keluarga. Selain itu, beberapa orang tua merasa bahwa pembelajaran karakter seharusnya bisa dilakukan tanpa memerlukan biaya tambahan yang membebani.
Sigit Trihartanto, perwakilan dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Palu Gada Nasional, turut mengkritik kegiatan ini. “Ada-ada saja, masa pendidikan karakter harus nonton di bioskop dan murid diminta untuk bayar sendiri,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa sekolah seharusnya mengedepankan pendekatan yang lebih inklusif tanpa membebankan biaya kepada siswa.