Pemalang, CMI News – Dunia pendidikan di Kabupaten Pemalang semakin miris dari tahun ke tahun. Pendidikan yang katanya gratis, namun biaya yang dibebankan tidak etis.
Data ini didapatkan dari beberapa wali murid kelas IX yang menjabarkan biaya yang harus dibayarkan. Salah satu wali murid menyampaikan polemik yang terjadi perihal biaya ini.
” Jujur saya belum bayar sama sekali, karena jumlah itu cukup besar. Ya semoga secepatnya bisa membayar.” Tutur X.
X menuturkan ketika pendaftaran awal telah mengajukan untuk mendapatkan bantuan tidak mampu.
” Saya sudah jujur semua, saya tidak mampu dan keberatan. Namun belum rejeki, anak saya tidak dapat bantuan.” Tutur X dengan pilu.
Menurut X dikuatkan dengan penuturan wali murid lain. Bahwa biaya pendaftaran awal tidak sampai 1 Juta. Mencakup biaya seragam, LKS, biaya jahit, dan sumbangan. Sedangkan biaya yang dibebankan kepada wali murid kelas IX sejumlah Rp. 670.000 melingkupi biaya kenang-kenangan, perpisahan, dan ijazah.
Pada saat rapat komite, Kepala Komite menyampaikan melalui papan tulis. Tanpa selebaran apapun. Kepala Komite ini diketahui adalah Kepala Desa setempat.
” Iya saya tidak mendapat nota, atau kertas apapun. Karena disampaikan secara langsung oleh Kepala Komite.” tutur Y.
Y menuturkan biaya di sekolah tersebut cukup ringan, berbeda dengan X warga dengan ekonomi menengah kebawah yang merasa terbebani.