CMI. PEMALANG – Bupati Mansur Hidayat menggugah hati para pendidik dan pengurus sekolah untuk memulai gerakan empati. Tujuannya? Satu misi mulia: menarik kembali anak-anak yang putus sekolah ke dalam pelukan pendidikan.
Mansur berbicara di pembukaan acara Action and Show SPNF SKB, PKBM, LKP, dan PAUD Tingkat Kabupaten Pemalang 2024. “Mari kita ulurkan tangan, ajak mereka kembali ke sekolah. Kita harus memastikan setiap anak di Pemalang mendapatkan haknya untuk belajar,” serunya pada Sabtu yang bersejarah itu.
Kenyataan pahit terungkap bahwa 16 satuan pendidikan non formal di Pemalang belum cukup untuk menampung semua anak yang membutuhkan. Namun, Bupati tidak tinggal diam.
Ia menyerukan kepada semua lapisan masyarakat, dari ormas hingga yayasan pendidikan, untuk beraksi. “Bersama, kita bisa membuka pintu pendidikan yang lebih luas untuk anak-anak kita,” tegasnya.
Program-program inovatif seperti Njuh Sekolah Maning dan gema PAUD telah diluncurkan, menandai upaya Pemkab Pemalang dalam meningkatkan standar layanan pendidikan. Hasilnya? Sebuah lonjakan signifikan dalam indeks SPM bidang pendidikan, dari 59,88% di tahun 2023 menjadi 74,17% di tahun 2024.
Kepala Dindikbud Pemalang, Ismun Hadiyo, melaporkan berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan, termasuk pelatihan kecakapan hidup dan lomba-lomba kreatif untuk pendidik PAUD. Dari tari kreasi hingga mendongeng, semangat untuk belajar dan mengajar terasa di setiap sudut Pemalang.